Minggu, 15 Maret 2020
PUISI KEHIDUPAN
Manusia memberi nama-nama HARI pada MATAHARI milik TUHAN. Ia mengisi hati-hari itu dalam terang Matahari.
KETIKA malam tiba, terang itu tertitip pada Bulan.
BULAN itu pun milik TUHAN dan manusia telah memberinya masing-masing nama.
KITA kan terus melewati hari-hari itu menuju MINGGU sebelum tiba ke BULAN,- Berteduh kita sebentar saja di serambi PURNAMA 12 untuk sekedar bermemori-
Akan hari-hari yang lampau bersama detak waktu
Yang tak pernah letih...
Bermemori,... Iyah Bernostalgia !!!
Sambil menghitung sudah berapa banyak tapak kaki kita meretas jejak pada bumi terpijak
Sebelum melangkah lagi...
Sambil menghitung sudah berapa kali bangau itu mengepakan sayapnya di langit biru terjunjung
Sebelum ia kembali ke kitarannya...
dan...
sambil menghitung sudah berapa kali kuntum bunga itu mekar dan menebar harum pesona
Sebelum layu dan jatuh tertiup bayu...
Ah,... setengah perjalanan sudah terlampaui...
Hingga tiga mil jauhnya.
Yang sisa akan dilewati pula
Hingga di batas tanah berkapling waktu.
Dan di sana...
Tiga bait puisi janji telah terbaca.
Ah,.... setengah pelayaran telah terarungi...
Hingga tiga pulau terlampaui.
Yang sisa akan diseberangi pula Hingga ke tepian pantai nan cerah.
Dan di sana...
Dua bait harapan sedang menanti.
SEBAB ITU...
"......... supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir".
1 Korintus 1:10
Selamat Hari Minggu.
RK.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar